-->

Notification

×

OPINI : Manusia diantara Pahala dan Dosa

14 April 2022 | April 14, 2022 WIB Last Updated 2022-04-14T15:16:55Z

Oleh : Sugiyantoro,S.Ag.

Staf pada Kantor Pusat Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran di Purwokerto.


RAMADAN 1443 H/2022 M kali ini cukup istimewa. Hal ini karena umat Islam bisa kembali memakmurkan masjid, musala, surau dan langgar tanpa takut berlebihan akan wabah C19 dengan segala varianya. Shaf pada pelaksanaan ibadah salat wajib dan taraweh kembali seperti semula. Intinya tidak ada kekhawatiran namun tetap menjaga prokes kesehatan.


Sudah mafhum hingar bingar amaliyah ramadan di berbagai tempat amat mencolok. Taklim rutin ba'da Isya, ba'da Shubuh, bukber, membagi takjil ada dimana-dimana. Memang ramadan harus dilakoni riang gembira, penuh suka cita sebab dengan senang akan datangnya ramadan saja pahalanya amat besar. 


Terlebih bila maksimal dalam ibadah selama ramadan, tak terhitung berkah, ampunan dan  pertolongan Allah turun kepada kita semua.


Soal Manusia

Manusia dicipta Allah sebagai makhluk tri tunggal. Yakni terdiri dari ruh, jiwa dan jasad (tubuh kasar). Unsur yang Allah lekatkan pada diri manusia agar denganya bisa berkomunikasi dengan Tuhanya itulah ruh. Wujudnya berupa kesadaran akan adanya Tuhan. 


Kalau jiwa itu bagian yang Allah lekatkan pada manusia sehingga ia bisa memahami, mengerti eksistensi dirinya sendiri. Fungsi jiwa yaitu akal (pikiran), berfikir, merenung dan membayangkan. Emosi seperti merasakan, menghayal. 


Kehendak (kemauan) mengingini, menentukan. Sedangkan jasad (tubuh kasar) adalah bagian yang Allah lekatkan pada manusia yang sadar (kesadaran duniawi) dan bersaksi dengan dunia luar. Tubuh atau jasad mempunyai peranan untuk penerimaan, reaksi dan ekspresi. Ada penyakit psychosomatics, penyakit yang menyebabkan kekacauan tubuh disebabkan masalah mental, emosi terkait kejiwaan.


Pahala dan Dosa

Kefitrahan manusia menjadi tempat salah, lupa, khilaf, noda, dosa dan pahala. Manusia manapun selagi ia masih manusia tak bisa luput dari hal diatas (pahal dan dosa). Dia (pahala dan dosa) tak berwujud, berbau tapi bisa dirasakan adanya. Hati manusialah yang bisa merasakanya. 


Pahala didapat dari amal baik, dosa dari amal buruk. Pahala dan dosa juga hal ghoib. Andai pahala berwujud semisal satu kebaikan bernilai duit satu milyar maka rumah kita akan dipenuhi duit. Atau wujudnya pesawat terbang maka pekarangan kita penuh pesawat. 


Akhirnya tidak ada tempat yang bisa menampung duit atau pesawat karena saking banyaknya amal baik dilakukan manusia. Pun bila dosa itu berwujud bau busuk yang amat menyengat maka tak ada manusia lain berani mendekat. Atau juga wujudnya benjolan besar, kayak apa rupa manusia jadinya karena banyaknya dosa.


Dengan demikian inilah salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada hambanya bernama manusia. Allah ciptakan pahala dan dosa bil ghoib, tak berwujud, berbau tapi bisa dirasakan adanya. Seumpama habis salat hati, pikiran tenang ini pertanda amal diterima, pahala mengalir.


Membohongi, mencuri, merampok dan kita berharap agar orang lain tak tahu hal itu maka itulah dosa. Gelisah, gundah gulana berontak hati usai melakukan maksiyat begitulah dosa.


Kesimpulan

Berburu pahala, berharap ampunan menjadi tugas di bulan ramadan. Karena ramadan menyediakan trilyunan pahala juga ampunan bagi yang memburunya. Merugi yakni manusia yang hidup, menghirup udara dan diberi amanah ramadan tapi ia lewatkan begitu saja tanpa mencoba melakukan kebaikan dan perbaikan diri dalam segala sisinya.

Semoga bermanfaat.

×
Berita Terbaru Update