JAKARTA - Pendiri dan Direktur sekaligus Ketua Umum Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran H.Sugeng,SH.,MSI, mengucapkan selamat atas terpilihnya KH.Yahya Cholil Staqut atau lebih dikenal Gus Yahya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggantikan KH.Said Aqil Siradj.
Gus Yahya, demikian sapaan akrabnya, terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2021-2026 dengan hasil 337 suara, mengungguli perolehan suara petahana 210 suara, abstain 1 pada pelaksanaan Muktamar yang berlangsung di Lampung.
"Saya mengucapkan selamat kepada Gus Yahya yang terpilih menjadi Ketua Umum PBNU. Saya juga optimis Beliau akan mampu membawa organisasi yang besar ini lebih baik lagi dan tentunya mampu mewujudkan cita-cita, asa muktamirin dan umat muslim Indonesia pada umumnya," katanya melalui sambungan telepon pribadinya di Jakarta, Jumat (24/12).
Sugeng yang tengah berada di Jakarta dalam rangka konsolidasi pengurus Forum Nasional Bantuan Hukum (Fornas-Bankum) dan kerja-kerja kelembagaan lainnya, amat bersyukur karena Muktamar NU di Lampung bisa berjalan baik, aman dan lancar. Kita tahu bersama seluruh perhatian dan pandangan elemen serta komponen bangsa serta dunia terfokus pada proses pergantian pucuk pimpinan tertinggi organisasi besar bernama NU tersebut.
"Ya kita semua pasti berharap sebagai warga NU baik kultural maupun struktural dengan terpilihnya ketua umum baru membawa gagasan baru bagi kebangkitan Indonesia dan umat Islam pasca pandemi Covid-19 dan pembangunan Indonesia secara umum dengan tetap mengedepankan Islam yang rahmatal lil'alamin," harap Sugeng yang juga sebagai Ketua Umum Forum Nasional Bantuan Hukum (Fornas-Bankum).
Asbab Nahdlatul Ulama atau NU adalah ormas Islam terbesar di Indonesia, Sugeng berpendapat bahwa masyarakat mengharapkan NU menjadi garda terdepan bagi upaya menciptakan kemajuan yang holistik dari umat Islam.
"Saya berharap NU jadi garda terdepan bagi persatuan kesatuan dan pembangunan bangsa yang lebih baik disemua lini kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat," harap pria yang juga menjabat Ketua 8 Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin (PP HPN).
Selain sebagai ormas Islam terbesar dan rekam jejak perjuangan yang nyata bagi bangsa dan negara ini, advokat yang baru-baru ini diangkat sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Lembaga Advokasi Bisnis Nusantara (DPP LABNU) menyampaikan seiring dinamika dan perkembangan jaman serta peradaban manusia yang semakin canggih dan tinggi maka tantangan NU kedepan tidaklah mudah. Dunia dengan teknologinya saat ini berkembang amat cepat dan pesat. Pengaruhnya ada positif dan negatif utamanya bagi pertumbuhan mental generasi muda.
Nahdlatul Ulama dengan segala kekuatan struktur, kultur juga banom (Badan Semi Otonom) atau organisasi binaannya, kata Sugeng, pria kelahiran Cilacap asal Purbalingga itu, NU menjadi benteng terakhir bagi para generasi muda dari pengaruh negatif modernisasi yang menawarkan pemikiran, gaya hidup serba instan, hedonis juga konsumeris.
"Semua kemajuan perkembangan jaman dengan teknologinya harus disikapi dengan amat serius namun hati-hati agar generasi bangsa ini tetap bisa punya pedoman hidup beragama dan berbangsa serta bermasyarakat yang baik,” tutur Sugeng.
Melalui sambungan telepon pribadinya saat diwawancarai awak media, Ketua Umum Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran H. Sugeng, SH., MSI tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada KH. Said Aqil Siradj yang selama ini telah menjadi nahkoda kapal besar bernama NU (memimpin PBNU).
"KH.Said Aqil Siradj harus diakui sudah berbuat banyak. Berbuat yang terbaik untuk NU, bangsa dan negara juga masyarakat selama menjadi Ketua Umum PBNU," ucapnya.
Sugeng juga mendoakan yang terbaik untuk Kiai Said kedepannya. (tro).